Skip to main content

Opname Pertamaku

Hai sobat, tentunya sobat pernah merasa sakit kan? Entah itu sakit sebentar atau harus berakhir dengan opname? Mungkin sobat pikir saya ini aneh tapi saya juga anggap sedikit aneh ahaha, kenapa? Lha orang sakit kog diceritakan, seharusnya kan yang lebih bermanfaat buat sobat kan? Ya sudah gapapa, ini hanya sekedar cerita saja tentang pengalamanku waktu opname. Beginilah awal mulanya.
Biasanya saya sakit tidak pernah sampai opname, hanya rawat jalan saja. Atau paling-paling cuma 3 hari setelah itu keadaan mulai membaik sendiri. Tetapi, sekitar 3 bulan yang lalu saya sakit panas dingin, badan terasa pegal semua dan hal itu saya alami kurang lebih tiga minggu, wow.. cukup lama juga. Saya sudah pergi ke dokter dan juga sudah cek laborat juga dan hasil laborat menunjukan cukup baik hanya saja harus banyak minum. Memang saya akui kalo persediaan aqua galon saya habis saya jarang minum. Dan saya hanya dikasih obat saja, sampai obat saya minum habis hasil pun belum saya dapat, akhirnya saya putuskan sehabis pulang kerja langsung tidur untuk istirahatkan badan dan hasilnya pun cukup memuaskan, dengan sendirinya keadaan saya berangsur-angsur membaik dan akhirnya sembuh juga. Tetapi dua minggu kemudian saya merasakan hal yang sama dan akhirnya saya minum vitamin untuk menjaga stamina saya dan tidak lama kemudian keadaan saya membaik.
Nah di sini nich bagian terparah yang pernah saya rasakan. Pada hari senin tanggal 24 juni kemaren badan saya terasa panas dingin kalo makan rasanya ingin mengeluarkan lagi akhirnya hari itu juga saya periksa ke dokter dan hanya dikasih obat saja, tetapi hal itu tidak memuaskan bagi saya, karena selama 2 hari keadaan saya tidak juga membaik. Pada hari ketiga keadaan saya membaik, saya bingung mau periksa atau tidak, akhirnya saya putuskan untuk memeriksakan diri dan konsul ke penyakit dalam hanya ingin tahu sebenarnya apa sih yang terjadi dalam diri saya. Setelah saya memeriksakan diri ke dokter dan dokter menyarankan untuk periksa laborat sebelum konsul ke dokter penyakit dalam, alhasil mengejutkan bagi saya, hasil dari lab menyatakan bahwa saya menderita penyakit typus, wow... bingung sudah saya.
Dokter menyarankan saya untuk rawat inap, tetapi saya menolak dan saya hanya diberikan obat dan antibiotik saja. Saya menolak karena pada hari jumat saya akan melakukan perjalanan jauh yaitu ke semarang tempat kelahiran saya. Akhirnya opname juga dch, sore hari saya kabari kepada calon pendamping hidup saya kalo saya sakit typus, dan dia menyarankan untuk opname saja, setelah berbicara sedikit lama dan mengabari kepada orang tua yang ada di semarang akhirnya malam itu pukul sekitar 7.30 saya menuju UGD untuk lanjut ke rawat inap.
Inilah yang paling saya takutkan, kalo saya sebenarnya takut di infus. Tiap teman saya sakit saya selalu bilang ke mereka, sakit ga kalo diinfus, teman saya jawab: “sakit lah, ada yang sampai bengkak”. Kemudian saya katakan, jangan sampai sakit ah apalagi sampai diinfus, tapi pada kenyataannya saya diinfus juga huaaaa :'(
Pertama kali masuk UGD untuk diperiksa biasa saja, bahkan saat jarum infus masuk ke tangan saya pun sakitnya biasa saja, yach mungkin keadaan saya sudah lemas jadi tidak terlalu merasakan jarum suntik. Dan akhirnya saya pun di bawa ke ruang rawat inap.
 Hari pertama di rawat inap. Serasa gimana gitu, pada malam itu juga saya tidak bisa tidur karena mungkin belum terbiasa dengan suasana. Tetapi malam itu juga ada hal yang membuat saya tertawa sendiri, orang yang didepan saya yang sakit pada malam hari kog malah pesan KFC, saya pikir untuk penjaganya tetapi ternyata untuk dia sendiri (pasien). Dan saya bicara dalam hati, “gila ni orang, sakit masih bisa pesan KFC, hahaha tawa kecilku dalam hati”. Tetapi pasien yang disebelah saya bicara terus sampai tengah malam dan hal itu membuat saya tidak bisa tidur sampai tengah malam. Dan akhirnya tertidur juga. Jam 4 pagi saya dibangunkan suster untuk diperiksa suhu panas saya, dan jam 5 pagi darah saya diambil lagi, haduh lagi-lagi disuntik. Sebenarnya saya itu takut dengan jarum suntik.
Hari kedua. Esok hari saya bangun, masih sama yang kurasakan belum ada perubahan, tiap kali makan selalu rasanya ingin mengeluarkan lagi alis muntah. Hari itu saya buat tidur sepanjang hari. Dan malam pun tiba, untuk malam hari kedua saya tidur dengan pulas karena sebelum tidur saya dikasih obat penenang atau obat tidur. Sampai jam 4 pagi lagi-lagi dibangunkan untuk di cek suhu panas dan tensi lagi. Jam 5 pula lagi-lagi tangan saya yang mulus ini harus kena jarum suntik lagi untuk di ambil darahnya. Hadehhh, jarum suntik lagi piyuhh..
Hari ketiga. Hari ketiga agak sedikit lebih baik karena hari itu ada yang menemani hihihi... siapakah dia, ya tentu saja si pacar lah :D Hari ketiga saya kira terlewati secara biasa seperti hari sebelumnya. Ketika saya kembali dari kamar mandi saya ditanya suster, 'mas, lihat pasien yang disebelah mas tidak?', saya jawab tidak. Saya lihat suster tersebut bingung mencarinya. Ternyata pasien tersebut ada diruang Yabes (ruang untuk berdoa). Pasien di samping saya ngotot ingin segera pulang, tetapi kata dokter, belum bisa pulang. Malam pun tiba, setelah makan selesai dan ngobrol sama si pacar tibalah waktunya untuk istirahatkan badan dan kembali saya minum obat penenang. Tapi sebelum tertidur saya mendengar pasien yang di depan saya sedang ngobrol dengan pasien di samping saya. “Ko, kalo mau dingin ke ruang yabes saja, AC sudah saya kasih kecil, speed juga sudah kencang jadi lebih dingin”. Tawa kecilku dalam hati mendengar mereka ngobrol, ada-ada saja tingkah laku kedua pasien ini. Sesaat kemudian terdengar bunyi sms dari semarang yang isinya, “om, mbah kung sama mbah uti baru sampe Tuban”. Saya sedikit cemas mendengar hal itu, bukannya tidak senang orang tua menengok anaknya yang sedang sakit. Tetapi, cara orang tua saya yang datang dari semarang ke surabaya, terkadang memilih berkendaraan roda 2, itu yang saya takutkan. Dan ternyata sekitar pukul 11 malan baru sampai, saya hanya bisa bangun mungkin 1 menit kemudian tertidur lagi, mungkin karena efek obat penenang. Tetapi saya di bangunkan kegaduhan pasien sebelah, mereka tiap malam selalu ngobrol dan malam itu, saya rasa meraka sedang pesta makan, karena terdengar suara dari pasien tersebut, 'makan saja, ga ada larangan untuk makan kan'. Kemudian saya tertidur lagi. Esok hari, seperti biasa suster keliling untuk mengecek suhu badan setiap pasien pada pukul 4 pagi.
Sabtu pagi, setelah makan, bersihkan badan baru saya berbincang-bincang dengan kedua orang tua saya. Sekitar jam 10 pagi, camer sama kakak ipar datang hihihi . . . dan siang harinya pulang, begitu juga pasien yang disebelah saya yang tiap malam ngobrol terus akhirnya pulang juga. Lama kami ngobrol dengan orang tua saya, tanya bagaimana kabar di semarang, hingga sore hari.
Tetapi sebelumnya, pada sore hari infus nya bocor, air yang ada di botol infus menetes keluar dari tangan saya, segera suster menghubungi dokter apakah sudah boleh dilepas infusnya. Setelah suster kembali ternyata harus pakai infus, dan infus yang lama dilepas diganti dengan tangan kanan yang akan diinfus, haduuuhhh.. lagi-lagi kena jarum suntik. Dan kali ini lebih terasa sakitnya, sampai 2 kali jarum suntik gagal, yang pertama sudah masuk jarum tetapi mungkin karena kondisi saya sedikit membaik jadi tangan saya tidak bisa lemas dan saya kaget dengan jarum suntik akhirnya gagal dch jarum itu masuk setelah di masukan ternyata keluar dari jalur. Lepas lagi, lagi-lagi dilepas, cari pembuluh darah lagi dan suntik lagi haduhh terasa pengen dibius saja rasanya daripada merasakan sakit jarum suntik. Yang kedua juga gagal, akhirnya suster minta bantuan temannya, dan untuk yang ketiga kalinya berhasil. Lega sudah kalo sudah dipasang, fiyuhh. Malam hari sekitar pukul 7.00 malam kedua orang tua melakukan perjalanan ke semarang. Sedih dch ditinggal pulang uhmmm.. :( dan malam pun terlewati seperti malam sebelumnya.
Hari minggu pagi sampai sore masih ditemani si pacar, dan juga minggu itu juga pasien didepan saya juga pulang, yach sepi dch suasananya :( malam terasa sunyi ga ada yang ngoceh ahahah . . . di rumah sakit terasa piknik. Ahahaha …
Senin pagi. Tempat tidur kosong terisi oleh pasien lain. Tidak ada teman yang menemani, hanya HP sebagai hiburan. Dan saya sedikit senang karena infus telah terlepas dari tangan saya. Sepanjang hari saya gunakan bermain HP dan mendengarkan radio favorit saya, radio favorit kalo siang jam 11.00 suzana 91.3 FM yang selalu menghibur dengan candaan penyiar. Sore menjelang malam dan malam pun tiba, tapi malam itu juga pengen marah dengan hadirnya pasien tadi, tapi apa boleh buat saya tidak bisa apa-apa, anaknya bermain layangan teriak sana-sini apalagi waktu pengunjungnya yang mengunjunginya serasa suasana pasar di pagi hari. Akhirnya jam berkunjung pasien telah habis dan saya bisa sedikit tenang. Malam telah terlewati, pagi hari saya sudah bisa mandi daripada hari-hari sebelumnya yang hanya selalu diseko.
Tibalah dokter datang memeriksa kondisi pasien satu persatu. Dan saat dokter memeriksa kondisi saya sudah tidak terasa sakit hasil USG dinyatakan tidak ditemukan apa-apa kemudian dokter bilang kalo nanti siang saya sudah boleh pulang, assyiikkk . . . .
(saat menulis artikel ini masih terbayang dengan infus hihihihi.... tapi enak juga tidur dirumah sakit ahahahah.... )




Nah, itulah sobat blogger pengalaman saya waktu opname. Bagaimana dengan sobat ??

Comments

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pembelajaran Berbasis Komputer

Pembelajaran berbasis komputer merupakan pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software komputer (CD pembelajaran) berupa program komputer yang berisi tentang muatan pembelajaran meliputi: judul, tujuan materi pemeblajaran dan evaluasi pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Robert Heinich, Molenda dan James D. Russesl (1985:226) yang menyatakan bahwa: " computer system can delivery instruction by allowing them to interact with the lesson programmed into the system: this is referred to computer based intruction". Sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara individual dan langsung kepada para siswa dengan cara berinteraksi denga mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem komputer, inilah yang disebut dengan pembelajaran berbasis komputer. Melalui sistem komputer kegiatan pembelajaran dilakukan secara tuntas ( mastery learning), maka guru dapat melatih siswa secar

Pembelajaran Berbasis WEB

Konsep Pembelajaran Berbasis WEB Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs ( website) yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan "web based learning" merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning). Himpunan Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan ( The American Society for training and Development/ ASTD) (2009), mengemukakan definisi e-learning sebagai berikut : "E-learning is a broad set of applications and processes which include web-based-learning, computer-based-learning, virtual and digital classrooms. Much of this delivered via the internet, intranets, audio and videotape, satellite broadcast, interactive TV, and CD-ROM. The definition of e-learning varies depending on the organization and how it is used but basically it is involves electronic means communication, education, and training"

Skripsi Part 2

Hai sobat, kembali dengan saya mengenai skripsi. Di postingan ini saya akan mengulas sedikit tentang pengalamanku. Di awal postingan saya sudah sedikit diterangkan apa itu skripsi? Berikut pengalamanku tentang skripsi sewaktu kuliah dulu. Saat kuliah dulu, yang ditakutkan sebagian mahasiswa yaitu mengenai skripsi. Sebenarnya siapa atau apa sih skripsi itu kog sampai ditakutkan segala. Skripsi menurut saya ujian paling akhir sebelum kita diwisuda atau ujian penentu apakah kita lulus atau tidak wow.. serem juga ya kalo sampai tidak lulus, sudah kuliah bayar mahal, tidak lulus pula, kasihan.. :( Syarat untuk mengambil Skripsi yaitu selesai mata kuliah minimal kurang 1 mata kuliah dan selesai PKL. Gelombang pertama telah ditentukan tanggal untuk mengambil skripsi, dan kebetulan PKL saya molor akhirnya saya mengambil skripsi pada gelombang kedua. Teman seangkatan saya yang masuk pagi mengikuti skripsi pada gelombang pertama, sedihnya..  Tibalah saatnya bagi saya untuk mengikuti sk